A Day Perkuliahan Filsafat Umum Pertemuan Ke-2

  


    Pukul 12.30, cuaca sangat terik siang ini dan jalanan di sekitar UIN SATU masih cukup ramai. Banyak pengendara motor yang berlalu-lalang dan ada juga para mahasiswa yang berjalan kaki. Mungkin beberapa dari mereka ada yang sudah tidak ada matkul sehingga bergegas pulang atau bisa jadi mereka baru berangkat ke kampus karena ada jadwal matkul siang, termasuk aku ini salah satunya. Aku melangkahkan kakiku menuju Gedung KH Saifuddin Zuhri tempatku mengkuti kelas siang ini. Oh iya, jadi di hari Selasa ini aku ada jadwal mata kuliah Filsafat Umum yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, S. Ag., M.H.I. Karena kelas mata kuliah Filsafat Umum ini berada di lantai 3 aku bergegas menaiki beberapa anak tangga untuk menuju ke lantai 3, sebenarnya ada lift tapi hitung-hitung olahraga. Setelah sampai kelas, ternyata sudah ada beberapa teman-teman ku yang datang. Selang beberapa saat, teman-teman sudah berkumpul dan Pak Dosen pun juga datang.

    Ini adalah pertemuan yang kedua kalinya setelah pertemuan pertama pada minggu lalu yang membahas tentang definisi Filsafat secara umum. Pak Dosen membuka mata kuliah kali ini dengan pembahasan mengenai Objek dalam Ilmu Filsafat. Beliau menjelaskan bahwa Objek dalam Ilmu Filsafat ini dikelompokkan menjadi dua yaitu, (1) Objek Material, dan (2) Objek Formal. Objek Material bersifat umum dan diagi menjadi 3 yaitu, Realitas, Pikiran, dan Kemungkinan. Sedangakan Obejek Formal sendiri lebih mengarah pada perincian atau bagian dari objek material. Pak Dosen memberi contoh objek material dalam filsafat yaitu manusia. Sedangkan dimensi substansi dari objek formal itu sendiri adalah relasi antara manusia yang nantinya melahirkan sosiologi.

    Tidak hanya itu, Beliau juga memaparkan ciri-ciri pemikiran filsafat, diantaranya:
1. Universal. Maksudnya, pemikiran filsafat itu selalu mencari gagasan pemikiran yang bersifat menyeluruh yang bisa berlaku di semua ruang dan waktu.
2.  Spekulatif. Artinya memiliki pikiran yang logis.
3. Nilai. Maksudnya, pemikiran filsafat digunakan ketika membuat sebuah definisi, menyimpulkan sesuatu, dan juga digunakan untuk menilai tentang suatu perbutan yang sifatnya susila atau asusila. Sesuatu yang dianggap memiliki sebuah nilai.
4.  Arti. Maksudnya, dalam ilmu filsafat bahasa yang digunakan adalah bahasa ilmiah.
5.  Implikatif. Berarti dampak dari suatu tindakan. 
    
    Selain itu aku juga jadi tahu beberapa ciri filsafat sebagai cara berfikir, yaitu:
1. Sistematis. Sistematis mengarah pada seluruh sisi hidup. Sistematika pemikiran filosof banyak dipengaruhi oleh keadaan dirinya, lingkungan sekitar, dan sistem pemikiran yang mempengaruhinya.
2. Konseptual. Pemikiran filsafat berfikir mengenai hasil pegalaman tentang proses-proses individual. Sebagai contohnya ciri yang tidak konseptual saat ini adalah teknologi. Teknologi di masa sekarang ini membuat tergerusnya suatu proses.
3.  Koheren. Pemikiran filsafat selalu runtut dan tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah berfikir.
4.  Rasional. Pemikiran filsafat harus diuraikan kebenarannya secara logis atau masuk akal.
5. Sinoptik. Pemikiran filsafat harus melihat hal-hal secara menyeluruh dalam kebersamaan secara integral supaya saling memperkaya sudut pandang.

    Tidak terasa perkuliahan kali ini sudah selesai. Banyak ilmu yang aku dapat di hari ini semoga bisa bermanfaat untuk aku dan teman-teman kedepannya.

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Intuitif

SLOGISME