Filsafat Abad Pertengahan

 Filsafat Barat abad pertengahan (476-1492 M) dapat dikatakan sebagai abad gelap. Pendapat ini didasarkan pada sejarah gereja. Peradaban Barat berada di the Dark Age. Istilah Barat merujuk pada peradaban, bukan geografi. Saat itu manusia tidak bisa memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi dan pikirannya. Jika membangkang akan mendapat hukuman berat dari pihak gereja. Dan yang berhak melakukan penyelidikan hanya pihak gereja. Suatu hal yang dianggap tidak paham gereja disebut Heresy atau Bid’ah.

Filsafat abad pertengahan disebut filsafat Scholastik.
a. Bahasa mendorong penerjemahan → melahirkan gagasan → muncul: Filsafat Islam.
b. Negara membiayai seluruh aktivitas ilmiah.
c. Proses produksi ilmu pengetahuan berlangsung secara massif. 

Filsuf Islam pada masa Scholastik yaitu Al-Kindi.
Tujuan Filsafat menurut Al-Kindi yaitu:
1.  Menerangkan apa yang benar dan baik. 
Benar belum tentu baik, dan belum tentu yang baik itu benar.
2. Berbicara Metafisika. 
Meta: benar adanya tidak bisa dilihat oleh fisik. Contohnya: malaikat, takdir, mati. 
3. Tentang Kenabian
Nabi itu merupakan capai intelektual dan spiritual.

Pengetahuan ada 2 yakni:
a. Ilahi: Al-Qur'an. 
b. Manusiawi: pengetahuan yang diperoleh dari ikhtiar dari kemanusiaan kita. 
Contohnya: sekolah, belajar penelitian. Ppl.

      Kognitif: ilmu pengetahuan
      Afektif: sikap dan perilaku
      Psikomotorik: keterampilan hidup

Khizanah al-Hikmah (Khazanah Kebijaksanaan) yaitu, akademi atau lembaga sebagai tempat pertemuan para ilmuan, pusat perpustakaan, dan penelitian. Selanjutnya nama tersebut dirubah menjadi Baitul Hikmah, fungsinya ditambah sebagai pusat kegiatan studi dan riset astronomi dan matematika.

Disamping sebagai ahli ilmu agama Al-Kindi juga ahli dalam bidang kedokteran, filsafat, matematika, logika, geometri, aritmatika, fisiologi, dan astronomi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Intuitif

A Day Perkuliahan Filsafat Umum Pertemuan Ke-2

SLOGISME